I. Topik Praktikum
Ekosistem
dan Komunitas.
II. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa
memahami dan dapat menjelaskan prinsip-prinsip ekosistem dan komunitas dalam
suatu habitat tertentu.
2. Mahasiswa
dapat melakukan pencuplikan dan analisis suatu vegetasi.
3. Mahasiswa
dapat membandingkan nilai penting pada vegetasi yang berbeda.
4. Melatih
keterampilan mahasiswa dalam pengamatan dan determinasi.
III. Dasar Teori
Ekosistem adalah suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya dan antara komponen komponen tersebut terjadi pengambilan
dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas (Sativani, 2010).
Satuan makhluk hidup dalam
ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas. Individu adalah
makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor serigala, atau individu yang
lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan
membentuk Populasi. Contoh : dipadang rumput hidup sekelompok kelinci dan
sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena
kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi dan imigrasi). Sedangkan
komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah
tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang
rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan
populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat
hidup tertentu yang disebut habitat (Andri, 2011).
Ekosistem tidak akan tetap
selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik
selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab
perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau
karena campur tangan manusia (Andri, 2011).
Ekosistem terdiri dari komponen
biotic dan abiotik,
1.
Komponen Biotik
Biotik
adalah mahluk hidup. Lingkungan biotic suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk
hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di
tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap mahluk hidup
merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotic
terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan
paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate dan vertebrata serta manusia. (Diah
Aryulina, 2004:268)
2.
Komponen Abiotik
Abiotik
adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan
komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Contoj komponen abiotik
antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan,udara, garam-garam mineral, dan
tanah. (Diah Aryulina, 2004:268)
a)
Suhu
Suhu atau
temperature adalah derajat energy panas. Sumber utama energy panas adalah
radiasi matahari. suhu merupakan komponen abiotik di udara , tanah, air. Suhu
sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup. (Diah Aryulina,2004:268)
b)
Cahaya
Cahaya
merupakan salah satu energy yang bersumber dari radiasi matahari. cahaya
matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang
gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan
panjang gelombang tertentu untuk proses fotosintesis. (Diah Aryulina,2004:269)
c)
Air
Air terdiri
dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas.
Di alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat
diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
(Diah Aryulina,2004:269)
d)
Kelembapan
Kelembapan
merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembapan di udara
berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di tanah berarti
kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh mkhluk hidup agar
tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap
makhluk hidup berbeda-beda. (Diah Aryulina,2004:269)
e)
Udara
Udara
terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen (20,93%),
karbon dioksida (0,03%) dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperklukan makhluk hidup
untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernapas. Karbin
dioksida digunakan tumbuhan utnuk fotosintesis. (Diah Aryulina,2004:269)
f)
Garam-garam mineral
Garam-garam
mineral antara lain ion-ion nitrogen. Fosfat, sulfur,kalsium dan natrium.
Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air. (Diah
Aryulina,2004:269)
g)
Tanah
Tanah
merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan
pembusukan bahan organic. Tanah memilki sifat,tekstur dan kandungan garam
mineral tertentu. (DiahAryulina,2004:269)
IV. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
Tali Rapia
|
Secukupnya
|
Patok Kayu
|
4
|
Gunting
|
1
|
Toples
|
1
|
Kamera
|
1
|
Buku Tulis
|
1
|
Pulpen
|
1
|
Buku Identifikasi
|
1
|
V. Prosedur Kerja
1.
Menentukan daerah yang akan diamati dan
dijadikan lokasi praktikum.
2.
Membuat habitat yang berbeda dalam
kelompok besar.
3.
Menentukan garis transek atau plot minimal, sebaiknya
disesuaikan dengan uji pendahuluan sebelumnya.
4.
Menghitung jumlah spesies yang
ditemukan, dan catat seluruh penambahan spesiaes baru pada plot yang baru
sampai tidak ada lagi penambahan spesies baru.
5.
Memasukkan semua hasil pengamatan pada
tabel hasil pengamatan.
VI. Data Hasil Pengamatan
Plot
|
Spesies
|
Jumlah
|
kering
|
Semut
|
9
|
|
Lalat
|
1
|
|
Ilalang
|
10
|
|
Rumput teki
|
32
|
|
Rumput aneh
|
11
|
|
Belalang
|
3
|
Basah
|
Capung
|
2
|
|
Ilalang
|
10
|
|
Rumput aneh
|
25
|
Lembab
|
Belalang
|
2
|
|
Semut
|
4
|
|
Rumput ilalang
|
14
|
|
Rumput teki
|
5
|
VII. Pembahasan
Percobaan pertama dilakukan pada
pengambilan plot kering di sekitar lapangan kampus yang berukuran 1×1 meter.
Setelah diamati dalam sebuah plot yang telah ditentukan maka didapat jumlah
semut sebanyak 9, lalat sebanyak 1 ekor, ilalang berjumlah 10, rumput teki
sebanyak 32 buah, rumput A sebanyak 11 buah. Pada plot basah ditemukan capung sebanyak 2
ekor, ilalang 10 buah, dan rumput A berjumlah 24 buah. Pada plot lembab
ditemukan belalang 2, semut 4, rumput ilalang 14, rumput teki 5. Kita tahu
bahwa dalam sebuah ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara sesama
organisme dan dengan lingkungannya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk dapat
bertahan hidup dengan membutuhan komponen lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Kelangsungan hidup organisme memerlukan energy. Energi tersebut bisa di
transfer melalui rantai makanan. Peristiwa makan dimakan antar organisme dalam
suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Tingkat trofik pertama adalah
kelompok organisme autrotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat
membuat makanannya sendiri , dalam praktikum kami hanya ditemukan tumbuhan
rumput dengan dua jenis rumput yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian trofik
kedua ditempati oleh organisme heterotrof yaitu organisme yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri. Dalam percobaan kami hanya ditemukan capung dan ilalang yang jumlahnya lumayan sedikit.
Dalam proses makan dimakan atau rantai makanan produsen dapat membuat
makanannya sendiri , sedangkan produsen tersebut dimakan oleh konsumen tingkat
pertama sedangkan konsumen tingkat pertama dimakan oleh konsumen tingkat dua
begitu seterusnya , dalam praktikum kami rumput menjadi produsen lalu rumput
mati dan mongering dan semut sebagai konsumen tingkat pertama dapat memakan
daun-daun yang kering tersebut karena terkadang semut juga dapat memakan sisa
organik yang telah mongering atau mengais unsur glukosa dalam tumbuhan.
Unsure
abiotik sangat berpengaruh bagi organisme atau komponen biotic yang berada di
dalam ekosistem tersebut, seperti halnya batu digunakan oleh semut untuk
berlindung dari musuhnya dengan kata lain sebagai alat untuk pertahanan diri
dari pesaingnya dalam melakukan kompetisi begitu juga dengan plastik, suhu
sangat diperlukan oleh makhluk hidup berkaitan dengan enzim yang digunakan
dalam reaksi kimia. Kelembapan mengindikasikan adanya uap air dalam suatu
ekosistem yang berguna mengurangi terjadinya penguapan yang berlebihan yang
dapat membuat tumbuhan kering, sehingga rumput tidak mengalami kekeringan.
Kecepatan angin juga berpengaruh pada penyebaran spora bagi tumbuhan
spora. Unsure yang lain seperti tanah
tentu sangat berpengaruh bagi makhluk hidup yaitu sebagai tempat berlindungnya
semut, sebagai media tanaman agar dapat tumbuh dan menyediakan air dan unsure
hara didalamnya.
Piramida makanan tentunya di awali
dengan produsen (rumput) yang paling bawah karena produsen ini yang menyediakan
makanan untuk para konsumen dan jumlahnya harus banyak karena apabila tidak
banyak akan menyebabkan kepunahan makhluk hidup akibat dari persaingan yang
semakin ketat. Kemudian disusul oleh semut sebagai konsumen pada ekosistem
tersebut, jumlahnya lebih sedikit dari produsen karena apabila lebih banyak
maka akan ada semut yang tidak kebagian makanan punah.
Aliran energi tentunya dimulai dari
cahaya matahari sebagai penyedia energi terbesar di bumi, lalu oleh rumput
digunakan melakukan fotosintesis dan membuat makanan dalam bentuk glukosa,
dalam kasus ini energi cahaya matahari diubah menjadi energy kimia, kemudian
energi kimia tersebut mengalir pada konsumen dalam jalur rantai makanan, begitu
seterusnya.
VIII. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
· Ekosistem adalah suatu sistem di
alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antar komponen biotik,
komponen biotic dengan komponen abiotik
seperti suhu, kecepatan angin, kelembapan, tanah, air (kondisi
lingkungan).
· Ekosistem terdiri dari komponen
biotik dan abiotik.
· Komponen biotic adalah komponen
hidup yaitu semua makhluk hidup yang ada dalam ekosistem, seperti semut,
belalang, tumbuhan dll.
· Komponen abiotik adalah komponen tak
hidup seperti, suhu, kelembapan, cahaya matahari, air, udara dll.
· Tumbuhan memiliki kedudukan sebagai
produsen karena dapat membuat makanannya sendiri (autotrof).
· Semut (dalam praktikum kami) atau
binatang lain memiliki kedudukan sebagai konsumen.
B.
Saran
Adapun saran dalam praktikum ini, untuk memperoleh data yang lebih
lengkap seputar komunitas dan ekosistem dibutuhkan waktu yang lama agar data
yang diperoleh akurat.
Daftar pustaka
Ampbell, Neil A. dkk. 2000. Biologi Edisi Kelima
Jilid 3. Jakarta.Penerbit Erlangga.
Caudill, Herb.2005.Ekosistem dan Kesejahteraan
Manusia:Suatu Kerangka Pikir untuk Penilaian.Jakarta. Millennium
Ecosystem Assessment.
Sativani, Risa.2010.Ekologi Populasi.
http://oryza-sativa135rsh. blogspot.com/ 2010/01 /ekologi-populasi.html 28 april 2013 pukul 06.37 WIB
Hujjatusnaini, Noor. 2010. Penuntun
Praktikum Pengetahuan Lingkungan.
No comments:
Post a Comment